Investasi Swasta Sebesar 20 Triliun Rupiah Memasuki Ibu Kota Nusantara dalam Groundbreaking Perdana

Lensa IKN
0

Ibu Kota Nusantara

NUSANTARA - Sejarah mencatat momen bersejarah di Ibu Kota Nusantara pada Kamis (21/09/2023) ketika sektor swasta secara resmi merambah ke Ibu Kota Nusantara. Kejadian ini ditandai oleh Groundbreaking Perdana yang dilakukan oleh para pelaku usaha dengan penuh semangat.


Acara yang mengundang Presiden Republik Indonesia, para menteri dari Kabinet Indonesia Maju, serta pemimpin OIKN ini juga dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Timur dan para investor yang bersemangat. Gabungan investasi mencapai nilai fantastis, yakni sekitar 20 Triliun Rupiah. Sepuluh pelaku usaha yang memulai perjalanan ini dipimpin oleh Agung Sedayu Group dan terdiri dari nama-nama besar seperti Salim Group, Sinarmas, Pulau Intan, Adaro Group, Barito Pacific, Mulia Group, Astra Group, Kawan Lama Group, dan Alfamart Group. 

Ibu Kota Nusantara

Namun, tak hanya mereka yang bergabung dalam konsorsium, sejumlah investor juga turut berpartisipasi dalam pengembangan sektor perhotelan, shopping mall, rumah sakit, pendidikan, dan perkantoran seperti Pakuwon, Marriott, Jambuluwuk, Vasanta, Hermina, dan Jakarta Intecultural School. Semua upaya ini dilakukan dengan semangat gotong royong yang kuat.

Ibu Kota Nusantara


Pembangunan di Ibu Kota Nusantara tidak hanya berarti membangun sebuah kota. Ini tentang menciptakan tempat untuk bekerja, tinggal, dan bersenang-senang. Bambang Susantono, Kepala OIKN, menekankan, "Konsorsium ini tidak hanya ingin menciptakan kota yang layak huni (livable city), tetapi juga kota yang dicintai (lovable city)."



Ibu Kota Nusantara

Selama acara, juga dibahas tentang urgensi pembangunan Ibu Kota Nusantara. Beberapa aspek seperti kepadatan penduduk, ekonomi, dan mitigasi bencana menjadi sorotan. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dalam pidatonya menyoroti kepadatan penduduk, "Penduduk Indonesia, 56 persennya ada di Pulau Jawa, yang berarti kurang lebih 149 juta orang berada di Jawa. Pulau Jawa telah menjadi magnet bagi negara kita, terutama Jakarta. Oleh karena itu, kita harus mengurangi beban ini dari Jawa sentris menjadi Indonesia sentris, untuk mewujudkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk."

Ibu Kota Nusantara

Selain itu, beliau juga mengungkapkan fakta bahwa "PDB ekonomi di Pulau Jawa mencapai 58%, hampir dua pertiga dari PDB negara kita."

Ibu Kota Nusantara

Terakhir, dalam konteks pembangunan Hotel Nusantara, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, mengusulkan percepatan pembangunan dengan target yang ambisius. Dia menyatakan, "Kita harus memastikan hotel ini selesai sebelum Agustus." Tujuan dari percepatan ini adalah untuk memungkinkan penggunaan kawasan IKN untuk upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada bulan Agustus 2024.

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top